Rabu, 09 September 2009
BULAN SYAWAL
NENINGKATAN IBADAH DAN AMAL SHOLEH
DI BULAN SYAWWAL
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْنَا بِالتَّقْوَى وَحَرَمَ بِالْعُدْوَانَ فِيْ كِتَابِهِ الْمُبِيْنِ. ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ اِلاَّ اللهُ اْلقَوِيُّ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِدِنَا مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُلُهُ المَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ، اَللّهُمَّ صَّلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَآأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اْلمُكْرَمُوْنَ، إِتَّقُوْا اللهَ وَلتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍّ وَاتَّقُوْا اللهَ، إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْلَمُوْنَ
Hadirin Jamaah Jumah yang dimuliakan Allah
Alhamdulillah, Allah SWT sampai saat ini masih memberikan anugrah dan nikmat pada kita, maka pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga kita semua termasuk orang yang muttaqin dan mendapat ridho Allah SWT. Amin
Hadirin Jamaah Jumah yang dimuliakan Allah
Bulan suci Romadhon, bulan yang penuh barokah dan ampunan telah berlalu dan berpisah dengan kita, sehingga timbul kekhawatiranpada diri kita, apakah kita masih diberi kesempatan bertemu bulan Romadhon pada tahun yang akan datang? Jawaban itu tidak ada yang tahu kecuali hanya Allah SWT. Namun sebagai manusia kita hanya mampu berharap dan berdoa, semoga Allah memberikan umur panjang, sehat wal afiat sehingga dapat menjumpai bulan Romadhon lagi, karena kita telah mengetahui keutamaan dan barokah yang ada pada bulan Romadhon. Sabda Nabi Muhammad SAW:
لَوْ يَعْلَمُ أُمَّتِيْ مَافِيْ رَمَضَانَ لَتَمَنَّوْا أَنْ تَكُوْنَ السَّنَّةُ كُلُّهَا رَمَضَانَ ِلأَنَّ اْلحَسَنَةَ فِيْهِ مُجْتَمَعَةٌ وَالطَّاعَةَ مَقْبُوْلَةٌ وَالدَّعَوَاتِ مُسْتَجَابَةٌ وَالذُّنُوْبَ مَغْفُوْرَةٌ وَاْلجَنَّةَ مُشْتَاقَةٌ لَهُمْ (رواه الترمذي)
Artinya : Apabila umatku mengetahui keutamaan yang ada dalam bulan Romadhon, maka mereka mengharapkan bahwa satu tahun seluruhnya romadhon, karena sesungguhnya kebaikan dalam Romadhon dikumpulkan, perbuatan taat diterima, doa-doa dikabulkan, dosa-dosa diampuni dan syurga disediakan untuk mereka (HR. Turmudzi)
Hadirin Jamaah jum’ah yang dimuliakan Allah.
Pada bulan Ramadhan, kita telah memperoleh pengalaman pelatihan dan pendidikan ibadah dan amal sholeh, melalui puasa, sholat tarawih, tadarus AI-Qur'an, pengajian-pengajian dan lain sebagainya, serta mendapatkan pengalaman meninggalkan dosa baik yang berhubungan dengan Allah ataupun manusia. Namun setelah masuk bulan Syawal apakah kita masih bersemangat melakukan ibadah dan amal sholeh seperti pada bulan Ramadhan? Jawabannya adalah tidak bijaksana apabila setelah bulan Ramadhan kita melepaskan hawa nafsu untuk berbuat seenaknya, apalagi melakukan perbuatan dosa. Sebab pada bulan syawal seharusnya kita meningkatkan ibadah dan amal sholeh, sebagaimana makna Syawal itu sendiri adalah "Peningkatan Amal".
Hadirin Jamaah Jumah yang dimuliakan Allah
Pengalaman ibadah dan amal sholeh yang kita capai pada bulan Romadhon hendaklah kita pertahankan dan lestarikan. Hal ini disebabkan pada hati tiap manusia bisa terdorong untuk melakukan kebaikan dan juga sangat mudah melakukan perbuatan dosa, mari kita renungkan Sabda Nabi Muhammad SAW:
ِفي اْلقَلْبِ لَمَتَانِ: لَمَةٌ مِنَ اْلمَلَكِ وَلَمَةٌ مِنَ الشَّيْطَانِ (رواه مسلم)
Artinya : Dalam hati itu ada dua pendorong melakukan pekerjaan yaitu pendorong malaikat dan syaitan (HR. Muslim)
Dari hadist di atas kita harus waspada, ingat dan berfikir, jangan sampai kita dikuasai dan didorong oleh syaitan untuk melakukan perbuatan yang berdosa.
Hadirin Jamaah Jumah yang dimuliakan Allah
Tentunya kita semua tak ingin dikatakan sebagai manusia yang rugi, yang disebabkan merosotnya ibadah dan amal sholeh. Kalau kita pada bulan Ramadhan dapat mengerjakan ibadah puasa, sholat tarawih, tadarus Al-Qur'an dengan semangat dan giat, hendaknya pada bulan Syawal ini dapat kita tingkatkan lagi pada musim rutinitas ibadah kita seperti puasa Sunnah, sholat fardhu berjamaah, membaca A-Qur'an tiap hari walau beberapa ayat dan lain sebagainya. Semua itu sebagai bentuk realisasi mempertahankan dan melestarikan pelatihan dan pendidikan ibadah dan amal sholeh yang kita dapat pada bulan Ramadhan. Dalam hal ini peningkatan ibadah dan amal sholeh, Rasulullah telah bersabda :
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ اَمْسِهِ فَهُوَ رَابِخٌ، وَ مَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مُغْبِنٌ وَ مَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ (رواه احمد)
Artinya : Barangsiapa yang harinya lebih baik dari kemarin, maka dia orang yang beruntung. Dan barangsiapa harinya sama dengan hari kemarin, maka dia orang yang rugi. Dan barangsiapa harinya lebih buruk dari kemarin, maka dia orang yang celaka (HR. Ahmad).
Hadirin Jamaah Jumah yang dimuliakan Allah
Pada masa sekarang ini, kita diprihatinkan dengan kondisi bangsa, terutama dalam kualitas pendidikan anak dan pelestarian lingkungan hidup, dengan ditandai dengan merosotnya moral bangsa dan pengrusakan, maka dengan semangat peningkatan amal, kita bersama-sama dengan tenaga, harta dan tikiran bersama-sama untuk keluar dari krisis tersebut dengan melakukan berbagai usaha sebagai berikut :
Yang pertama dalam bidang pendidikan, kita berusaha semaksimal mungkin menanamkan semangat kepada anak sejak kecil akan manfaat ilmu pengetahuan, dengan jalan memasukkan dalam lembaga pendidikan baik umum dan agama. Mendorong anak untuk gemar membaca, dengan disediakan buku-buku di rumah sehingga tertanam tekad "Tiada Hari Tanpa Membaca", dan hal ini sesuai dengan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad dalam surat A1 alaq yang berbunyi "Iqro’ yang berarti membaca. Serta kita mengamalkan ilmu pengetahuan yang kita peroleh secara produktif dan kreatif untuk kepentingan hidup dan mengabdi pada masyarakat.
Hadirin Jamaah Jumah yang dimuliakan Allah
Yang kedua dalam rangka pelestarian lingkungan hidup, kita sudah banyak melihat adanya berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor, pencemaran air dan lain sebagainya yang diakibatkan oleh manusia yang kurang bertanggung jawab. Usaha yang harus kita tempuh, dengan jalan kita semua harus sadar bahwa alam yang diberikan Allah perlu adanya perhatian dari kita, jangan sampai kita mengeksplorasi dan memperkosa alam ini hanya untuk kepentingan sesaat tanpa memikirkan akibatnya. Menumbuhkan rasa andarbeni (rasa memiliki) terhadap alam sekeliling kita. Agama kita sudah jauh-jauh hari telah memperingatkan kepada manusia tentang bahaya pengrusakan lingkungan. Firman Allah SWT dalam surat A1 Baqoroh ayat 60:
كُلُواْ وَاشْرَبُواْ مِن رِّزْقِ اللهِ وَلاَ تَعْثَواْ فِي اْلأَرْضِ مُفْسِدِيْنَ
Artinya: Makan dan minumlah rizqi yang telah diberikan Allah dan janganlah kamu berkeliaran dimuka ini dengan berbuat kerusakan.
Hadirin Jamaah Jumah yang dimuliakan Allah
Pada akhir khutbah ini, marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas ibadah dan amal sholeh, kita akan menjadi hamba Allah yang bertaqwa dan berakhlak mulia. Semoga Allah meridhoi dan mengabulkan usaha kita, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas, maju dan jauh dari segala bencana. Amiin.
باَرَكَ اللهً لِى وَلَكُمْ فيِ اْلقُرْءَآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِاْلأَآيَاةِ وَالّذِكْرِ اْلحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar